Friday, November 9, 2012

Strategi Pengembangan Agroindustri Minyak Kenanga ( Canangium odoratum ) ( Studi Kasus Agroindustri Rumah Tangga Minyak Kenanga di Desa Kebonduren Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar ) (PRT-104)

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
            Hampir tidak ada satupun negara di Dunia ini yang mengandalkan pertumbuhan ekonominya pada sektor industri dan perdagangan tanpa membenahi sektor pertanian, kecuali negara seperti Singapura dan Hongkong. Begitupun negara kita, sektor pertanian telah lama memiliki kunci melalui    peranannya dalam pembentukan Produk Domestik Bruto ( PDB ), penyerepan tanaga kerja, sumber pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ekspor, penyedia bahan pangan dan bahan baku industri, penanggulangan kemiskinan dan penciptaan iklim yang kondusif bagi pembangunan sektor lain. Pada masa krisis dimana sektor lain mengalami pertumbuhan negatif, sektor pertanian justru mampu berperan sebagai penyelamat pembangunan nasional. Oleh karena itu sebagai negara agraris sektor pertanian harus menjadi sektor andalan pembangunan nasional. Dua alasan yang mendasari anggapan tersebut di atas yaitu prospek dari sisi pengembangan sumberdaya dan peluang pasar ( Saragih, 2000 ).

            Berdasarkan uraian di atas, maka Negara Indonesia yang sedang menuju era Industrialisasi  harus memiliki basic  pertanian yang mantap dan luas sebagai landasan  sektor industri. Sebenarnya sektor pertanian memiliki kemiripan dengan sektor industri ( yang di tinjau dari sistem tranformasi dan sitem produksinya ), yaitu memerlukan masukan dari sektor lain untuk memungkinkan terjadinya proses produksi ( keluaran ) serta arus yang menyalurkan hasil produknya ke pasar. Dalam hal ini sektor pertanian masih terpusat di daerah pedesaan, sedang sektor industri di daerah perkotaan. Oleh karena itu strategi pembangunan Indonesia  dilakukan dengan menjaga keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor industri melalui industri pertanian. Industri pertanian dan pedesaan memilki peran strategis, yakni bagaimana potensi pedesaan dapat didayagunakan sedemikan rupa  melalui upaya industrialisasi ( pertanian dan pedesaan ) agar sumberdaya di pedesaan dapat dimanfaatkan lebih produktif, mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan perkapita dan sekaligus meningkatkan nilai tambah (Soekartawi, 1995).
 
            Perkembangan industri dalam sektor pertanian yang fluktuatif menuntut lembaga-lembaga yang ada didalamnya agar selalu tanggap dengan kondisi yang ada.  Perkembangan tersebut menjadi peluang yang menguntungkan tapi dapat pula menjadi ancaman bagi yang bersangkutan. Untuk itu perlu dipikirkan langkah-langkah kongkrit bagi kelangsungan hidup perusahaan atau lembaga bisnis tersebut yang bersangkutan. Langkah-langkah tersebut terutama pada perencanaan strategi, kebijaksanaan serta taktik yang direncanakan agar dapat digunakan sebagai landasan serta dasar dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini penting agar dalam menghadapi situasi lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan akan memiliki landasan yang kuat dalam menggariskan kebijaksanaan yang akan dilakukan.

            Hal tersebut juga telah diungkapkan oleh beberapa peneliti antara lain oleh Sumarsono (1996), menyatakan bahwa salah satu aspek penting yang mendukung kelangsungan hidup perusahaan adalah lingkungan eksternal  perusahaan yang selalu berubah dinamis mengharuskan manajemen mengarahkan perusahaannya untuk memantau faktor-faktor eksternal guna mengenali peluang dan ancaman yang ada.

            Manajemen strategi sering disebut juga dengan proses yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan lingkungan internal dan mewaspadai lingkungan eksternal perusahaan. Setiap organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan akan tumbuh dengan baik. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungannya, cepat atau lambat akan tersisih dari lingkungan bisnisnya. Pelaksanaan manajemen sebagai suatu sistem manajemen secara umum beserta cabang-cabangnya seperti manajemen strategi, keuangan, produksi, personalia, pemasaran, memegang peranan yang sangat  penting untuk menjelaskan permasalahan yang dihadapi perusahaan. 

            Dalam hal yang sama juga berlaku pada obyek penelitian yaitu agroindustri minyak kenanga merupakan industri rumah tangga. Hasil produksinya merupakan komoditi ekspor non migas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Industri minyak kenanga ini dalam melakukan kegiatannya memerlukan teknologi dan manajemen yang baik terutama dalam perumusan manajemen strateginnya agar dapat bertahan demi kelangsungan hidup perusahaan.
            Namun dalam kenyataannya industri ini sering diombang-ambingkan oleh lingkungkunganya misalnya pemasok bahan baku dan distributor hasil produksi minyak kenanga yang ada. Hal ini tentunya berakibat buruk terhadap kelangsungan hidup dan tingkat pendapatan perusahaan tersebut, bahkan beberapa industri rumah tangga sudah tidak dapat bertahan. 

            Permasalahan dan hambatan yang saat ini sedang dihadapi oleh industri rumah tangga minyak kenanga di Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok adalah sangat ketatnya persaingan. Persaingan ini dapat mengakibatkan unit usaha yang ada dapat mengalami kerugian karena tidak dapat menghadapi persaingan tersebut. Untuk itu diperlukan perencanaan strategi produksi, strategi pemasaran, strategi keuangan dan strategi sumber daya manusia. Perencanaan strategi tersebut diharapkan dapat menjadi suatu jalan untuk menghadapi persaingan.
 Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

0 comments:

Post a Comment