Thursday, February 14, 2013

Struktur Komunitas Fitoplankton Pada Ekosistem Padang Lamun Di Pulau Kapoposang Dan Di Pulau Sarappokeke Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan (IKN-6)

Plankton adalah suatu mikroorganisme yang terpenting dalam ekosistem perairan dan hidupnya melayang dalam air, kemudian dikatakan bahwa plankton merupakan salah satu organisme yang berukuran kecil dimana hidupnya terombang-ambing oleh arus perairan laut (Hutabarat dan Evans, 1988). Sedangkan menurut Nyabakken (1992), plankton adalah kelompok-kelompok organisme yang hanyut bebas dalam laut dan daya renangnya sangat lemah. Kemampuan berenang organisme-organisme planktonik demikian lemah sehingga mereka sama sekali dikuasai oleh gerakan air, hal ini berbeda dengan hewan laut lainnya yang demikian gerakan dan daya renangnya cukup kuat untuk melawan arus laut.
Peranan plankton terhadap kehidupan fauna (ikan dan avertebrata) pada ekosistem lamun sangat penting, yaitu sebagai transport materi, energi dan rantai makanan. Dalam ekosistem padang lamun, rantai makanan tersusun dari tingkatan-tingkatan trofik yang mencakup proses dan pengangkutan detritus organik dari ekosistem lamun ke konsumen yang lain, yang sumber energi utama adalah cahaya matahari yang digunakan organisme autotrof seperti lamun dan fitoplankton sebagai produsen untuk berfotosintesis (Haris Pramana, 2001).

Pulau Sarappokeke dan pulau Kapoposang merupakan pulau yang terletak di perairan kepulauan Spermonde yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Kedua pulau memiliki ekosistem padang lamun cukup luas. Saat ini belum ada penelitian tentang potensi perikanan padang lamun di pulau tersebut. Amri dan Priosambodo (2007) menjelaskan hasil dari ekspedisi dan penelitiannya di wilayah pesisir dan laut kabupaten Pangkep yaitu bahwa Kepadatan lamun di pulau Sarappokeke mencapai sekitar kurang lebih 2.151, 025 tegakan/m2, dimana jenis lamun yang ditemukan di pulau Sarappokeke sebanyak 4 dari 3 genera, yaitu Enhalus acoroides, Cimodocea rotundata, Halophila uninervis dan Halophila ovalis. Sedangkan kepadatan jenis lamun pulau Kapoposang yang ditemukan mencapai sekitar kurang lebih 4.583 tegakan/m2, dimana jumlah jenis lamun yang ditemukan di pulau sebanyak 6 jenis dari 5 genera, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila minor dan Halophila ovalis. Akan tetapi informasi tentang lokasi tutupan lamun tertinggi pada kedua wilayah ini belum dijelaskan Amri dan Priosambodo (2007).  Amri dan Priosambodo (2007) hanya membagi ke dua wilayah tersebut kedalam 4 arah mata angin (utara, selatan, barat, dan timur).  Padahal Kondisi tutupan lamun di sepanjang perairan pantai kedua pulau tersebut sangat bervariasi.   Sementara informasi tentang kelimpahan plankton pada ekosistem padang lamun di kedua pulau ini belum banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

0 comments:

Post a Comment