This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, November 9, 2012

Peranan Bandol (Tengkulak) Dalam Tataniaga Tembakau Rajangan Madura (PRT-122)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LatarBelakang
Di         dalam   GBHN telah      digariskan          bahwa  pembangunan nasional dilaksanakan  dalam  rangka  pembangunan  manusia  Indonesia  seutuhnya  dan pembangunanmasyarakat Indonesia seluruhnya.   Pembangunanjangka panjang tersebut   dilaksanakan  secara bertahap.           Sedangkan  tujuan  dari  setiap  tahaptersebut adalah untuk meningkatkan tarafhidup dan kesejahteraanseluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan tahap-tahap berikutnya.

Dalam era pembangunan duapuluhlima tahun, yang dibagi-bagi menjadi lima   tahap Pelita,  Indonesia   menempatkan  pembangunan  pertanian   sebagai prioritas  pertama.   Sebab pembangunan dibidangpertanian pada khususnya, dan pembangunan  dibidang ekonomi pada umumnya, relatif menunjukkan hasil-hasil yang posistif disamping  dampak negatifnya, tetapi diakui ataupun tidak belum semua  hasil-hasil  kemajuan tersebut  dinikmati  oleh sebagian  besar  penduduk, terutama golongan orang miskin (Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad, 1987).

Memasuki tahun 1997, Indonesia mengalami krisis multidimensi yang mengakibatkan runtuhnya dinasti orde baru.  Namun, sektor pertanian masih tetap eksis          memberi bantuan  devisa  pada     negara   hingga   saat       ini. Sehingga perekonomian Indonesia masih sangat tergantung pada kemajuan pembangunan disektor  pertanian.  Sasaran pembangunan  pertanian  adalah  meningkatkan  hasil pertanian untuk mendukungsektor industri.  Salah satu sektor industri yang ada di Indonesia  adalah  pabrik  rokok  dengan komoditas  tembakau  sebagai  salahsatu bahan  baku  utama.        Tanaman  Tembakau disamping  sebagai pengahasil  devisa negara,   juga   merupakan   sumber   pendapatan  bagi   petani.    Karena   selain memberikan  manfaat   secara  ekonomis,   tanaman tembakau  mampu   mengisi kekosongan lahan  di  musim kemarau,  terutama  di  daerah  Madura  yang  setiap musim kekurangan air.


Perkembangan produksi tembakau menurut  laporan Dinas kehutanan dan Perkebunan  menunjukkan   bahwa   produksi   tembakau   Madura   di   lapangan mencapai  ± 38.000 ton yang terdiridari kabupaten Pamekasan sebesar ± 19.000 ton, kabuapaten Sumenep sebesar ± 12.000 ton dan kabupaten Sampang sebesar ± 7.000  ton  yang   seluruhnya terbeli oleh  pabrik  rokok.  Hal  ini  menunjukkan bahwa kebutuhan pabrik rokok  terhadap tembakau Madura sangatlah besar.

Kabupaten Pamekasan merupakansalah satu sentra pertanaman tembakau Madura denganluas areal rata-rata tiap tahun mencapai 34.565 Ha atau 50 % dari total  areal  tembakau se-Madura  dengan  luas  70.405  Ha  (Anonymus,  2001). Ditinjau dari segi sosial, jumlah petani yang menanam tembakau sebanyak 95.895 KK  dengan  tenaga  kerja  yang terserap dalam  budidaya  tembakau  sebanyak ± 287.685orang (Anonymus, 2004).  Isdijoso et al. (1998) menambahkanbahwa usahatani tembakau Madura mempunyai peran berkisar antara 60 80 % terhadap total pendapatan petani.

Meningkatnya  areal  tembakau  yang  diikuti  oleh  meningkatnya  harga tembakau, memberi petunjuk  bahwa   keunggulan   kompetitif  tembakau  akan meningkatkan  pendapatan  rumah tangga  dan  pengembangan  ekonomi wilayah. Sehingga  tembakau merupakansalah satu komoditas ekonomi  dan sosial yang memiliki peranan  penting terutama pada pendapatan devisa dari bea cukai yang pada tahun 2004 targetterbesar Rp. 27,6 triliun.

Salah  satu  masalah  utama  yang  dihadapi  petani  tembakau  di  Madura adalah  masalah perdagangan.  Masalah  perdagangan  ini  melibatkan  hubungan antara penjual (petani)dengan pembeli (tauke= kaki tangan pembeli dari pabrik rokok). Kurangnya pengetahuan para petani tentang tata cara penjualan tembakau kepada tauke telah melahirkanpedagang baru yang disebut juragandan bandol. Juragan merupakanorang yang mendapat kepercayaan dari tauke untukmembeli tembakau  dengan   mutu  dan   harga  yang  sudah ditentukan  terlebih  dahulu. Sedangkan  bandol  adalah  asisten  atau  pembantu  juragan untuk  mendapatkan tembakau dari para petani.Secara sederhana dikatakan bahwa juragan dan bandol berperan sebagai pialang atau perantaradalam perdagangan tembakau Madura.
Seperti hal yang sudah disebut diatas bahwa hampir keseluruhan tembakau Madura dipasarkan  di  pabrik-pabrik  rokok  yang  terbesar  diseluruh  Indonesia (tersebar di luar pulau Madura).  Oleh karena itu untuk memperlancar pemasaran tembakau,   pabrik   rokok  kretek   melakukan   pembelian   yang   sesuai   dengan kebutuhan menggunakan lembaga perantara yang berhubungan langsung dengan petani. Di Madura   lebihdikenal dengan  sebutan bandol atau tengkulak.   Tugas dari para pedagangan pengumpul (bandol) berperansebagai grosir atau distributor bagi  pedagang  eceran  hasil-hasil  pertanian.          Oleh karena  itu  perlu  diadakan penelitian   tentang   peranan   bandol   tersebut   dalam  mempelancar   tataniaga tembakau khususnya tembakau rajangan.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Industri Kecap (Studi Kasus Pada “P.T. Aneka Food Tatarasa Industri” Probolinggo) (PRT-110)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, menimbulkan dampak persaingan yang amat ketat antar perusahaan dari berbagai sektor industri. Pada prinsipnya perusahaan harus mampu menjaga kelangsungan hidupnya sendiri, agar sasaran dan tujuannya dapat dilakukan secara optimal yaitu memproduksi barang dan jasa yang dapat memberi kepuasan kepada konsumen. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, konsekuensinya perusahaan harus menjalankan fungsinya dengan baik dalam menghasilkan suatu produk.

Dalam menjalankan aktifitas perusahaan, pimpinan perusahaan dituntut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik supaya perusahaan dapat terus berjalan. Salah satu faktor yang mempengaruhi lancar tidaknya suatu perusahaan dalam produksi adalah masalah persediaan bahan baku. Persediaan atau inventory merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva lancar untuk sebagian besar perusahaan. Hal ini karena persediaan diperlukan untuk melakukan operasi perusahaan agar berjalan dengan lancar. Persediaan bahan baku di setiap perusahaan harus tetap dijaga agar tidak mengalami kekurangan atau kelebihan.

Banyak perusahaan secara mendadak tidak dapat berproduksi disebabkan karena persediaan bahan bakunya tidak cukup, sehingga perusahaan terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian bahan baku agar supplier segera mengirimkan bahan baku yang dipesan tersebut. Sebaliknya jika perusahaan mempunyai persediaan bahan baku yang berlebihan dibanding pemakaiannya, akan terjadi penumpukan persediaan berarti adanya dana yang tidak dioperasikan secara efisien. Adanya persediaaan yang besar akan membutuhkan biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan yang tinggi disamping biaya-biaya modal kerja yang ditanamkan didalamnya. Persediaan bahan yang berlebihan akan mengurangi keuntungan atau menambah kerugian.


Fungsi pengendalian persediaan bahan baku sangat penting sebagai salah satu faktor yang mendukung kontinuitas produksi. Penerapan pengendalian persediaan bahan baku yang kurang baik akan menimbulkan permasalahan bagi perusahaan, misalnya terganggunya kelancaran kegiatan produksi karena kurangnya persediaan atau bertambah besarnya biaya karena menumpuknya persediaan bahan baku yang berlebihan. Oleh karena itu pengendalian persediaan bahan baku mutlak diperlukan oleh perusahaan.

P.T. AFTI Probolinggo sangat tergantung pada bahan baku kedelai. Dalam penyediaan bahan baku, tentu saja perlu adanya kerjasama dengan supplier kedelai agar perusahaan dapat berjalan lancar dan kualitasnya tetap terjamin. Dalam penyediaan mungkin terterdapat kendala yang dihadapi seperti kelebihan atau kekurangan bahan yang diperlukan dalam proses produksi. Maka dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku yang baik dapat ditentukan jumlah persediaan bahan baku yang optimal, dimana terjadi keseimbangan antara biaya dan modal yang tertumpuk di dalam perusahaan dengan penghematan operasional dari adanya jumlah persediaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengkaji dan menganalisis lebih lanjut tentang persediaan bahan baku dengan melakukan penelitian dengan judul “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Industri Kecap (Studi Kasus Pada “P.T. Aneka Food Tatarasa Industri” Probolinggo)

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Investasi Dan Kelayakan Industri Kecil Kecap “CAP BAWANG”di Kabupaten Magetan (PRT-121)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia saat ini adalah negara yang dikategorikan sebagai negara yang berkembang. Semakin banyak teknologi canggih yang digunakan dan banyak industri yang didirikan, perubahan teknologi dan perkembangan dunia industri yang cukup pesat mengakibatkan persaingan  diberbagai  jenis  industri   yang  semakin  ketat.  Dengan  melihat  situasi persaingan  sekarang  ini,  terobosan  baru  dalam  dunia   usaha  memang  dirasa  perlu menyajikan apa yang diinginkan dalam kebutuhan konsumen.

Indonesia     sebagai     salah     satu    negara     berkembang     dalam melaksanakan pembangunan tidaklah lepas dari masalah yang sering dihadapi oleh negara yang sedang berkembang  lainnya. Masalah yang dihadapi negara sedang berkembang saat ini adalah masalah  bagaimana   meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  dengan  memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia.

Sumber daya alam yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam seperti halnya kedelai, dimana kedelai ini mempunyai peluang yang sangat besar, yang digunakan untuk bahan utama pembuatan kecap, tahu, tempe, dan lain-lain. Sedangkan dalam sumber daya manusia, mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia, seperti halnya dalam pengolahan kecap.
 
Dalam pengelohan kecap ini dapat dikembangkan oleh industri, dimana industri kecap  ini tidak  saja ditujukan kepada industri yang  besar  saja, tetapi ditujukan pula kepada industri sedang dan industri kecil, sebab pada kenyataannya industri sedang, dan industri kecil adalah industri yang  masih sangat  diperlukan untuk dapat  memberikan kesempatan kerja dan sekaligus pemerataan pendapatan ditingkat masyarakat.

Industri kecil sangat penting, karena industri kecil dapat  memberikan manfaat sosial  yang berarti  bagi  perekonomian,  terutama  perekonomian  Indonesia.  Manfaat pertama  : Industri  kecil   dapat  menciptakan  peluang  berusaha  yang  luas  dengan pembiayaan yang relatif murah. Kedua :  Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan  dan mobilisasi  tabungan  domestik.  Ketiga  :  Industri  kecil  mempunyai kedudukan komplementer  terhadap  industri  besar  dan  sedang,  karena  industri  kecil menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar dan sedang.

Industri kecil merupakan jalan keluar dari banyaknya tenaga kerja, sementara luasnya lapangan  pekerjaan  yang  terbatas.  Industri  kecil  dipedesaan  yang  berbasis pertanian mempunyai  peranan penting dalam meningkatakan perekonomian. Sebagian besar permasalahan yang dihadapi  industri-industri kecil yaitu rendahnya produktifitas dan kurangnya pengusaha teknologi, permodalan dan manajemen.

Industri  kecil  kecap  yang  berada  di  Kabupaten  Magetan  pada  khususnya mempunyai peranan yang tidak kalah penting dengan industri-industri lainnya. Yang mana  dengan  pengembangan  selanjutnya  bisa  memberikan  tambahan  income  dan pendapatan khususnya di Kabupaten Magetan. Jika usaha ini dikembangkan dengan baik pasti akan menguntungkan, karena  konsumen kecap di Kabupaten Magetan sangat luas mencakup strata sosial. Kecap CAP BAWANG ini tidak hanya dikonsumsi oleh kelas bawah dan menengah saja, tetapi juga kelas atas kecap CAP  BAWANG ini dikenal masyarakat karena disamping harganya yang murah juga banyak digemari masyarakat dankecap sendiri bisa memberikan nilai gizi yang penting.

Dalam industri kecil, perlu adanya penanganan mengenai biaya dan pendapatan, dimana biaya ini digunakan untuk mengetahui jumlah pengeluaran yang dilakakukan oleh industri kacil kecap, dan  sedangkan pendapatan digunakan untuk  mengetahui jumlah penerimaan yang diterima oleh industri kecil kecap.  Selain dari biaya dan pendapatan, studi kelayakan juga diperlukan oleh industri kecil, untuk digunakan sebagai tolak ukur oleh pengusaha industri kecil, apakah layak diteruskan atau tidak  diteruskan, sehingga apabila industri kecil tersebut  mengalami kerugian maka industri kecil tersebut  tidak layak diteruskan, dan sebaliknya apabila industri kecil tersebut mengalami keuntungan maka industri kecil tersebut layak diteruskan atau memproduksi secara terus-menerus.

Dengan  melihat  uraian  diatas,  maka  penulis  mengangkat  judul  ANALISIS INVESTASI  DAN  KELAYAKAN INDUSTRI  KECIL KECAP CAP  BAWANG di KABUPATEN MAGETAN.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini